MARI BELAJAR BERSAMA MENDALAMI PUBLIC SPEAKING SKILL
(Disalain dari :http://milis-bicara.blogspot.com)
-----------------------------
Apa Sih Public Speaking Itu?
-----------------------------
Untuk beberapa alasan, ketika orang berpikir tentang public speaking, mereka membayangkan sebuah situasi di mana seseorang yang sangat terlatih sedang berbicara, menguasai forum, berbicara dengan dinamis dan menyampaikan berbagai hal yang berpotensi merubah hidup seseorang atau bahkan ribuan orang.
Dapatkah Anda membayangkan diri Anda sendiri dalam situasi seperti itu? Beberapa dari Anda mungkin berpikir, "Tentu! Saya sudah tidak sabar untuk itu. Itu sebabnya kini saya berdiri di sini, di depan semua orang." Beberapa yang lain dari Anda mungkin berpikir, "Nggak deh. Sampe kiamat juga nggak. Pokoknya Enggaaaaaak.”
Apapun reaksi Anda, Anda harus tahu bahwa memang hanya sedikit orang yang mau berhadapan dengan situasi di atas. Mengapa? Karena, selain untuk acara-acara yang khusus sifatnya, Anda memang merasa tidak membutuhkan model komunikasi yang demikian. Lantas, apa ini berarti bahwa Anda memang hanya punya sedikit kesempatan untuk berbicara di depan publik? Tidak.
Justru, faktanya Anda hampir selalu berbicara di depan publik. Mungkin Anda guru, mungkin Anda pejabat ketua RT, mungkin Anda di bagian marketing, mungkin Anda orang partai, atau mungkin Anda seorang demonstran. Hanya saja, Anda tidak menganggap semua itu sebagai public speaking.
Setiap kali Anda memberikan pengarahan, menjelaskan bagaimana harus mengerjakan sesuatu, menawarkan bantuan kepada orang lain, atau mendiskusikan pendapat dan pandangan Anda, Anda sebenarnya menggunakan elemen-elemen public speaking.
Anda adalah public speaker saat Anda mencoba meyakinkan tentang sesuatu kepada seorang teman, kawan sekelas, instruktur, teman kerja, atasan, bawahan, murid, anak, keponakan, istri, bahkan mertua. Anda adalah seorang public speaker saat Anda berbagi cerita dengan orang lain. Anda sedang mengimplementasikan keahlian public speaking saat Anda menawarkan ide ke tim kerja Anda atau saat Anda melaporkan situasi terakhir tentang suatu proyek. Semua situasi di atas menuntut Anda menggunakan keahlian
public speaking, yaitu mempraktekkan semua ini:
- Mengorganisasikan ide-ide;
- Menentukan konteks dan memperhitungkan audience;
- Mengadaptasi pesan yang ingin disampaikan kepada dua hal di atas;
- Memilih cara yang paling efektif untuk membagi jalan
pikiran Anda kepada mereka; - Menyampaikan pesan Anda;
- Dan kemudian menyimak reaksi mereka untuk mengetahui
apakah mereka telah memahami Anda.
Anda harus terus berupaya untuk makin memahami betapa pentingnya keahlian public speaking untuk mengisi kehidupan pribadi, sosial, pendidikan, profesi, karir dan bisnis Anda.
-------------------------
Teknik Persuasi
-------------------------
Ada banyak metode yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan mempersuasi. Salah satunya adalah dengan pemilihan dan penggunaan kata-kata. Anda sedang berbicara kepada seseorang, kemudian lawan bicara Anda berulang-ulang mengatakan "Ya.. Saya tahu", "Ya Saya tahu itu", "Saya pernah diberitahu tentang itu". Begitu seterusnya. Apa yang terlintas di benak Anda? Apakah Anda beranggapan bahwa lawan bicara Anda adalah orang yang sok tahu? Apakah Anda menganggapnya memang tahu? Ataukah Anda tidak menganggapnya ada apa-apa di balik itu semua?
Sesungguhnya, ungkapan lawan bicara Anda itu, mewakili sebuah proses
berpikir tertentu. Apapun cara dan metode yang ia gunakan saat berbicara dengan Anda, baik disadarinya atau tidak, semua itu merupakan sebuah pola yang tertata dengan sangat rapi. Ia sedang mencerna berbagai pesan Anda dalam cara dan proses yang sangat unik. Apapun pesan Anda, akan bermuara pada suaranya yang mengatakan "tahu". Jika Anda berpikiran negatif, Anda tidak bisa memperoleh sesuatu yang lebih berarti dari sesi bicara Anda itu. Tapi jika Anda mau memanfaatkannya, Anda akan menuai kemampuan persuasi yang luar biasa! Bagaimana memanfaatkannya? Berikut ini adalah teknik persuasi yang sangat powerful, jika Anda berhasil melatihnya.
TEKNIK PRIMER: LEVELLING
Seperti telah diungkapkan di atas, suara "tahu" yang keluar dari mulut lawan bicara Anda, mewakili sebuah pola pikir yang mendominasi isi
kepalanya. Inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan persuasi
kepadanya.
Jika Anda bisa mengatakan "Seperti yang Anda TAHU, bahwa...", maka
Anda akan melihat bagaimana lawan bicara Anda segera berada di bawah
pengaruh persuasi Anda. Ungkapan Anda yang juga membunyikan "tahu", Anda sadari atau tidak, merupakan bentuk levelling dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Dan tahukah Anda? Levelling inilah yang menjadi kekuatan terbesar dalam proses persuasi. Langsung atau tidak, Anda telah menyesuaikan cara berpikir dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Itulah titik kemenangan Anda.
Hal yang sama, bisa Anda lakukan dengan lawan bicara yang secara
konsisten menunjukkan gaya dan pola berpikirnya yang unik. Ada yang sering mengatakan "Ah masak sih?", dan untuk lawan bicara ini Anda bisa mengatakan "Percayakah Anda?".
Ada yang sering mengatakan "Denger-denger sih begitu", dan Anda bisa
mengatakan "Sekarang Anda bisa mendengar dari Saya."Bisakah Anda melatihnya untuk berbagai tipe audience? Silahkan coba, dan nikmatilah hasilnya. Makin Anda terlatih dan pandai, makin persuasiflah Anda sebagai pembicara.
KATEGORI DASAR KOMUNIKASI MANUSIA
Secara umum, setiap orang mencerna berbagai hal dalam tiga kategori dasar yaitu:
- Visual -> mengandalkan penglihatan;
- Auditory -> mengandalkan pendengaran;
- Kinestetik -> mengandalkan gerak fisik.
Pelajari ketiga hal ini, dan obervasilah lawan bicara Anda. Kemudian, manfaatkan karakteristiknya. Dan jika Anda beragama, alat Anda adalah penglihatan, pendengaran dan HATI. Tambahkan HATI ke dalam inventori karakteristik komunikasi manusia di atas.
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN NAMA
Menyebutkan nama dalam sesi bicara, akan menjadikan sesi bicara Anda
sangat persuasif.
"Menurut Saya begini Pak Andi..."
"Mas Anto..., Saya punya usul..."
"Mbak Tita, Saya pernah mendengar kasus yang sama, ..."
Mengapa? Orang sangat senang mendengar namanya disebut-sebut. Tapi hati-hati, sebutlah namanya sesuai dengan yang diinginkannya. Jika perlu, tanyakan dahulu bagaimana ia ingin dipanggil. "Pak Mukhtarudin, eh maaf... boleh Saya panggil Pak Mukhtar saja?" Jangan lupa, gunakan sebutan namanya di waktu yang tepat. Anda mungkin berbicara dengan teman dan biasa memanggilnya "Hei Dod!", dan namanya memang Doddy. Tentu saja, Anda dilarang memanggilnya dengan nama itu saat menghadiri sesi bicara yang formal. Terlebih lagi, jika Pak Doddy itu adalah atasan Anda! Atau, Anda masih dimungkinkan memintanya, "Pak Doddy, boleh Saya panggil Mas Doddy saja di meeting ini?"
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA MOTIVASIONAL
Jangan gunakan "Coba pikir deh" karena itu malah meminta mereka melakukan sesuatu. Tapi, gunakan:
"Hari ini"
"Sekarang"
"Makanya, mikir!"
Dalam bahasa Inggris, para pakar bahkan mengembangkannya lebih jauh lagi. Dan kita yang berbahasa
Inggris atau Arab. Perhatikan ini:
"By now, you can see that we are selling a good house."
Apa yang terjadi? "By now" yang sangat sering diulang, lama-kelamaan akan dipersepsi oleh bawah sadar sebagai: "Buy now" !!
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA LAWAN BICARA
Jika lawan bicara sering menggunakan kata "efisiensi", gunakan kata itu untuk menaklukkan mereka. Jika mereka sering menggunakan kata "murah", jadikan itu sebagai alat persuasi. Jika mereka sangat sering mengatakan "lembut", manfaatkan itu sebagai penakluk. Persuasi akan menjadi lebih mudahdilakukan, jika Anda menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa lawan bicara.
TEKNIK SEKUNDER: JADILAH BUNGLON
Gunakan kata dan bahasa yang mirip, menyerupai atau berimplikasi sama,
dengan kata dan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Ini termasuk
ekssi mereka. Tertawalah jika mereka tertawa, dan bersedihlah jika mereka merana. Teknik ini biasa disebut dengan "mirroring" dan "matching". Sederhana,
tapi sangat powerful untuk persuasi. Apa yang penting, adalah melakukannya dengan tidak 'wagu' alias memunculkan berbagai kejanggalan. Untuk itu, Anda memang perlu latihan.
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN INFLEKSI
Infleksi adalah penekanan kata. SAYA nggak janji deh kalo harganya segitu. (Orang lain mungkin bisa)
Saya NGGAK janji deh kalo harganya segitu. (Pokoknya nggak)
Saya nggak JANJI deh kalo harganya segitu. (Tapi mungkin masih bisa segitu)
Saya nggak janji deh KALO harganya segitu. (Kalo harga lain mungkin)
Saya nggak janji deh kalo HARGANYA segitu. (Barang yang lain mungkin bisa segitu)
(-Contoh dari Increase Brain Power-)
TARGET PERSUASI: POSISI MEMIMPIN
Jika Anda telah menerapkan teknik-teknik di atas, dan Anda bisa merasakan adanya sinyal dan tanda keberhasilan, maka Anda telah memimpin. Selanjutnya, Anda bisa merubah sesuatu untuk mengujinya. Misalnya,
Anda bisa melakukan atau merubah posisi tubuh atau intonasi suara.
Apakah lawan bicara mengikutinya?
Jika Ya, maka Anda telah benar-benar memimpin! Selanjutnya terserah Anda. Anda, bahkan sudah bisa meminta lawan bicara Anda untuk tengkurap di lantai jika Anda mau.
-----------
Tips Aa Gym
-----------
- Menahan diri saat berhadapan dengan orang yang marah;
- Tujuan perkataan dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan;
- Berbicara di saat yang tepat;
- Pilihlah kata-kata terbaik, saat terbaik, waktu terbaik dan tempat terbaik;
- Sebelum berkata-kata, kata-kata adalah tawanan kita.
- Setelah itu, sebaliknya;
- Bertanya pada diri sendiri, haruskah saya berbicara?
- Kata-kata paling bernilai hanya ada dalam empat kasus yaitu:
· Jika mendapat nikmat, bersyukur;
· Jika mendapat musibah, bersabar;
· Jika mendapat taufik, mengakui bahwa semua itu hanya karena berkat dan karunia-Nya;
· Jika tergelincir melakukan dosa, meminta ampun kepada-Nya.
- Tidak sembarang berbunyi;
- Percayalah, diam itu emas;
- Perhatikan dengan siapa kita berbicara.
Thanks Ustadz udah buat blog berisi catatan catatan pemberi informasi bagus dan pemberi sesuatu yang spekta...(coba sampean lihat blog saya...) hedon bgt.......huuuhhh
BalasHapussukses ustadz makasih ....